Resiko Usaha Ayam Geprek Paling Besar, Dan Cara Mengatasinya

Penyebab Usaha Gagal Persentase
Perputaran Uang Buruk
๐Ÿ”„
82%
Tidak Mendapatkan Keuntungan
๐Ÿ“‰
60%
Kurangnya Jumlah Pembeli
๐Ÿ›’
42%

Resiko terbesar usaha ayam geprek adalah dagangan anda tidak laku

Jika dagangan anda tidak laku, usaha anda akan bangkrutโ€ฆ 

Jika anda butuh satu hal saja, usahakan agar usaha anda laku, dan laris.

Jika usaha anda laris, menghasilkan keuntungan lebih besar dari pengeluaran, maka masalah yang lain in sya Allah akan lebih mudah untuk dilalui.. 

Resiko Tidak Laku, Karena Salah Lokasi Usaha, Dan Ayam Geprek Yang Biasa Saja

Resiko paling besar usaha ayam geprek adalah usaha anda tidak laku. 

Sebagus apapun usaha anda, seenak apapun usaha anda jika tidak laku, maka usaha anda bisa bangkrut. 

Penyebab utama ayam usaha ayam geprek tidak laku adalah 

  1. Lokasi usaha yang buruk
  2. Produk yang rasanya biasa saja, atau kurang enak

Lokasi Usaha Yang Buruk Penjualan Minim, Belilah Pelatihan Jika Diperlukan.

Salah lokasi usaha bisa menyebabkan

  • Peminat ayam geprek sedikit, jualan jadi kurang laku
  • Kompetitor terlalu banyak, pelanggan jadi terbagi ke beberapa tempat
  • Target market terlalu jauh, orang tidak mau pergi terlalu jauh untuk makan
  • Market size kecil, Jumlah orang sedikit, sehingga penjualan juga sedikit
  • Usaha sulit dilihat dan diakses pelanggan, orang tidak tau kalau ada warung ayam geprek di lokasi tersebut. 

Untuk itu anda harus benar-benar memilih lokasi usaha dengan baik, jika perlu belilah ๐Ÿ’กPelatihan Lokasi Usaha. 

Ciri-ciri lokasi yang bagus untuk ayam geprek antara lain adalah : 

  • Lokasi usaha mudah diakses
  • Mudah terlihat oleh pengendara di jalan dari jarak 20 meter
  • Di daerah tersebut, kebanyakan warung makan ramai, bukti bahwa penduduknya suka makan diluar.
  • Kepadatan penduduk tinggi
  • Terdapat pabrik, kantor, atau tempat dimana banyak orang bekerja
  • Jumlah pengendara yang lewat di jalan lebih dari 8.000 per hari pada jam operasional warung ayam geprek

Rasa Ayam Geprek Biasa, Tidak Bisa Bikin Konsumen Pindah Langganan

Setiap konsumen yang membeli di tempat anda, mereka sudah menjadi pelanggan di warung lain. Baik itu warung ayam geprek atau warung selain ayam geprek. 

Jika rasa ayam geprek anda enak, tapi biasa saja. Maka pembeli tersebut tidak akan terkesan dengan warung ayam geprek anda. 

Jika pembeli tidak terkesan, Pembeli mungkin tidak akan sering-sering datang membeli. 

Buatlah pembeli terkesan dengan ayam geprek anda, Agar mereka memutuskan untuk menjadi pelanggan anda, dan ingin terus kembali membeli di tempat anda. 

  • Sebelum membuka warung, pastikan anda melakukan tes rasa ayam geprek anda kepada orang lain, bandingkan dengan ayam geprek terenak di kota anda. 
  • Mintalah orang untuk memilih, mana yang lebih enak, apakah ayam geprek anda, ataukah ayam geprek kompetitor anda yang terenak di kota anda. 
  • Jika ayam geprek anda lebih enak, dan orang yang menguji bilang enak, maka resep anda sudah siap untuk digunakan

Resiko Kehabisan Uang, Karena Cicilan, Dan Biaya Operasional Tinggi

Jika anda kehabisan uang, maka usaha ayam geprek anda beresiko bangkrut. 

Ketika anda kehabisan uang, anda tidak bisa membayar sewa, tidak bisa membayar karyawan, tidak bisa membayar hutang. Dan Ahirnya anda harus menutup usaha anda. 

Ada beberapa hal kenapa usaha bisa kehabisan uang, antara lain : 

  • Penjualan yang kurang
  • Biaya tetap bulanan (fixed cost) yang terlalu tinggi
  • Memiliki cicilan bank
  • Tidak bisa mengatur uang, uang habis untuk keperluan pribadi
  • Ekspansi /scale up terlalu cepat, padahal belum stabil
  • Terkena bencana, atau ditipu
  • Sering masak terlalu banyak, sehingga banyak sisa makanan tidak terjual.
  • Kualitas makanan menurun, pelanggan kecewa dan berhenti berlangganan, sehingga penjualan turun.

Bagaimana cara agar tidak kehabisan uang

  • Anda harus mendapatkan omset dan profit yang lebih tinggi dari biaya tetap bulanan anda. 
  • Anda harus memisahkan uang menjadi 4 bagian : uang bahan baku, uang biaya sewa dan operasional, uang gaji karyawan, dan uang dana cadangan. 
  • Jangan gunakan uang usaha untuk keperluan pribadi, hanya gunakan sisa uang setelah dipotong 4 bagian diatas
  • Kurangi biaya tetap / fixed cost hingga serendah mungkin. Hindari mempekerjakan banyak karyawan dari awal. 
  • Ketika memilih lokasi usaha, anda harus bisa memproyeksikan berapa perkiraan penjualan anda perhari, silahkan beli ๐Ÿ’กPelatihan lokasi usaha
  • Lakukan monitoring penjualan, hari-hari tertentu biasanya penjualan lebih tinggi, sesuaikan jumlah ayam geprek yang dimasak dengan data monitoring
  • Pertahankan kualitas masakan. Agar pelanggan terus kembali membeli.

Operasional Tidak Efisien, Hpp Jadi Tinggi, Keuntungan Menipis

Operasional yang tidak efisien bisa membuat HPP (harga pokok produksi)  ayam geprek naik, dan keuntungan menipis.

Jika keuntungan menipis, maka bisa berdampak pada kemampuan membayar biaya tetap /fixed cost, seperti sewa tempat, biaya karyawan, listrik dan biaya lain. 

Contoh operasional yang tidak efisien pada usaha ayam geprek adalah : 

  • Mengeluarkan modal yang banyak, padahal potensi lokasi usaha jelek
  • Mempekerjakan terlalu banyak karyawan untuk pekerjaan yang sebenarnya bisa dilakukan 1 karyawan saja.
  • Pemotongan ayam geprek tanpa ditimbang, sehingga seringkali terlalu besar
  • Membeli bahan baku dengan cara ecer, yang jika dibeli grosir jauh lebih murah, contohnya tepung krispi, daging ayam, dan cabai. 

Untuk mengatasi operasional ayam geprek yang tidak efisien, anda harus melakukan monitoring dan analisa strategi yang anda gunakan, apakah sudah sesuai apa belum, 

  • Beli bahan terbaik dengan harga paling rendah
  • Analisa potensi lokasi usaha terlebih dahulu, baru tentukan apakah bisa modal besar atau harus modal kecil. 
  • Sewa seminim mungkin karyawan, jika kekurangan baru rekrut secara bertahap
  • Lakukan promosi menggunakan facebook ads local targeting, untuk mendatangkan pembeli di sekitar lokasi usaha, terutama di radius 2 kilometer. 
  • Ukur dan timbang daging ayam yang anda potong, dan sambal per porsi, terutama jika bahan baku sedang naik.

Resiko Eksternal : Ditipu, Musibah, Harga Bahan Baku Naik

Resiko eksternal adalah resiko yang tidak bisa kita kendalikan. 

Resiko eksternal untuk ayam geprek antara lain adalah : 

  • Bahan baku naik, misal cabai, bawang, dan daging ayam
  • Uang dicuri karyawan, karena penjualan tidak dimonitor dengan baik
  • Perubahan pola belanja konsumen,
  • Penutupan pabrik tempat mayoritas pelanggan ayam geprek anda bekerja
  • Kebakaran tempat usaha
  • Kerusakan peralatan memasak seperti kulkas, rice cooker, dan instalasi listrik

Dari resiko eksternal diatas, kemungkinan yang paling bisa terjadi adalah bahan baku naik dan uang hasil penjualan dicuri oleh karyawan. 

Cara terbaik untuk mengatasi resiko eksternal adalah dengan memiliki dana cadangan sebanyak mungkin. 

Sehingga ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, dana cadangan anda cukup untuk menutupi biaya tersebut.